Sepasang kekasih yang bersedia untuk mengenal satu sama lain dalam kurun yang lama ternyata berkesempatan untuk memiliki hubungan yang langgeng. Namun dalam beberapa kasus, berselingkuh juga bisa membuat seseorang menemukan cinta sejati.
Dilansir melalui Strait Times, Senin (23/8/2010), pernyataan ini diungkapkan oleh para peneliti setelah melakukan serangkaian penelitian terhadap 642 respoden yang berasal dari berbagai latar belakang.
Dari hasil penelitian tersebut, sekira 56 persen responden mengklaim memiliki kualitas hubungan yang lebih baik. Pasalnya, mereka memilih untuk melakukan hubungan intim setelah mendapatkan pasangan yang mau serius menuju jenjang pernikahan.
Angka ini ternyata lebih tinggi ketimbang mereka yang berhubungan intim ketika sedang berkencan. Hanya 27 persen yang mengaku memiliki hubungan yang berkualitas, meski mereka telah melakukan hubungan seksual selama masa kencan.
Sedangkan dari total responden, hanya 17 persen yang mengaku memiliki hubungan langgeng meski mereka sering mengobral hubungan intim.
Menurut Sosiolog Profesor Anthony Paik dari University of Iowa, yang melaporkan temuan ini dalam jurnal Penelitian Ilmu Sosial mengatakan, penelitian menunjukkan bahwa proses pacaran hampir mirip seperti mekanisme penyaringan pasangan sejati. Namun Profesor Paik mengatakan jika temuan ini tidak menunjukkan bahwa hubungan seksual dini membawa dampak negatif pada hubungan langsung.
"Ini berarti ada kemungkinan untuk dua orang asing bertemu di bar, pulang bersama-sama, dan benar-benar berakhir dalam sebuah hubungan jangka panjang," kata Prof Paik.
Namun begitu, beliau juga mengatakan jika seseorang yang terlalu mengobral hubungan intim, meski tidak sedang berkencan, dipastikan akan memiliki kualitas hubungan yang rendah, atau tidak langgeng.